Pembagian masker sebagai langkah tanggap darurat saat bencana kabut asap melanda Kalimantan Tengah |
Indonesia
adalah negara kepulauan yang mempunyai gunung api terbanyak di dunia. Hal itu
disebabkan karena Indonesia terletak pada pertemuan 3 lempeng kerak bumi, yaitu
Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Pasifik.
Kalimantan
Tengah khususnya Palangka Raya sendiri cukup beruntung, mengingat wilayah ini tidak terletak diantara
pertemuan 3 lempeng kerak bumi tersebut. Ini menyebabkan Kalimantan Tengah
khususnya kota Palangka Raya menjadi wilayah yang relatif aman untuk ditinggali.
Akan
tetapi, bencana dapat terjadi di mana saja, tidak terkecuali Kalimantan Tengah.
Seperti yang terjadi pada tahun 2015 lalu, dimana terjadi bencana kebakaran
hutan dan lahan yang menyebabkan kerugian dalam berbagai bidang khususnya
kesehatan. Bencana Kabut Asap bukan satu –satunya bencana yang sering terjadi
di Kalimantan Tengah khususnya Palangka Raya; Banjir dan Kebakaran (baik
kebakaran di area pemukiman atau hutan/lahan) termasuk dari bencana-bencana
yang pernah terjadi di Kalimantan Tengah khususnya Palangka Raya.
Peran
relawan PMI tidak hanya turun saat terjadi bencana dan melakukan berbagai
layanan bantuan guna meringankan penderitaan para korban, akan tetapi juga
mencegah dampak dari resiko terjadi bencana. Upaya pencegahan (mitigasi)
bencana akan menjadi lebih efektif apabila masyarakat diikutsertakan dalam
kegiatan ini. Sebelum mensosialisasikan tentang upaya pencegahan, dan apa yang
dilakukan saat bencana terjadi kepada masyarakat, tentu saja relawan PMI harus
lebih dahulu mengetahui tentang asal – usul bencana tersebut. Berikut akan
dijelaskan tentang bencana-bencana yang sering terjadi di Kalimantan Tengah,
khususnya Palangka Raya.
a.
Banjir
Anggota PMI berangkat untuk melakukan Evakuasi saat bencana Banjir |
Banjir
merupakan peristiwa meluapnya air yang menggenangi permukaan tanah dengan
ketinggian melebihi batas normal. Bencana banjir mengakibatkan hilangnya nyawa,
kerugian harta benda, bahkan melumpuhkan perekonomian hingga pemerintahan. Banjir terjadi disebabkan dua faktor,
yaitu:
1.
Faktor Alam
Faktor alam yang menyebabkan banjir:
a.
Curah hujan tinggi
b.
Badai
c.
Naiknya permukaan air laut atau sungai
2.
Faktor Manusia
Faktor manusia yang menyebabkan banjir:
a.
Sampah yang menyumbat saluran air
b.
Sedikitnya lahan resapan banjir
c.
Menyempitnya daerah aliran sungai.
d.
Penebangan hutan sembarangan
Banjir yang terjadi di Kalimantan Tengah khususnya
Palangka Raya biasanya disebabkan oleh faktor manusia dan alam; curah hujan
yang tinggi disertai tersumbatnya saluran air menyebabkan naiknya permukaan air
sungai.
Banyak
kerugian yang disebabkan oleh banjir, berikut adalah akibat dari banjir:
1.
Timbulnya berbagai macam penyakit.
ISPA, diare, penyakit kulit, leptospirosis, DBD adalah
sederet penyakit yang biasanya berjangkit setelah banjir terjadi.
2.
Hilangnya harta benda.
Akibat banjir, harta benda bisa menjadi rusak bahkan
lenyap terseret air banjir.
3.
Lumpuhnya perekonomian.
Perekonomian menjadi lumpuh, karena banjir kita
menjadi sulit beraktifitas normal seperti biasanya.
4.
Lumpuhnya sarana umum.
Banjir membuat sarana umum menjadi lumpuh, jalan-jalan
sulit dilalui, kantor-kantor pelayanan publik, rumah sakit, sekolah dan
tempat-tempat lainnya menjadi sulit untuk di akses.
5.
Erosi (pengikisan Tanah)
Air yang menggenang dalam jumlah di atas batas normal
dapat mengakibatkan struktur tanah menjadi tidak stabil sehingga mengakibatkan
tanah terkikis.
Banyaknya
kerugian-kerugian yang diakibatkan banjir seperti di atas seharusnya membuat
kita sadar untuk tidak membiarkan banjir menjadi tradisi, sebelum banjir datang, lakukan tindakan pengurangan resiko banjir seperti:
1.
Membuang sampah pada tempatnya.
2.
Menjaga saluran air agar berfungsi dengan baik.
3.
Menanam pohon. Menanam pohon dapat menambah daerah
resapan air.
4.
Buatlah instalasi listrik di tempat yang lebih tinggi
untuk menghindari bahaya konslet listrik
5.
Simpan dan sediakan obat-obatan di tempat yang mudah
dijangkau.
6.
Tentukan tugas yang harus dilakukan anggota keluarga
saat banjir tiba.
Jika
banjir tidak dapat terhindarkan lagi, selalu ingat untuk bertindak cepat dan
tepat, seperti:
1.
Matikan semua aliran listrik dan air.
Untuk menghindari konslet dan tersetrum aliran listrik
dan tercemarnya sumber air yang biasa kita gunakan.
2.
Selamatkan dokumen berharga dalam plastik yang mudah
dibawa
Segera simpan dokumen berharga dalam plastik yang
mudah dibawa agar tidak basah dan rusak.
3.
Selamatkan harta benda
Pindahkan barang-barang ke tempat yang tidak tergenang
air. Apabila kondisi mengharuskan meninggalkan rumah, bawalah harta benda yang
terpenting dan mudah dibawa. Ingatlah nyawa kita lebih berharga.
4.
Sumbatlah semua celah yang berpotensi.
Tutup dan
sumbatlah semua celah atau lubang yang dapat menjadi jalan masuknya air,
binatang, atau kotoran ke dalam rumah.
5.
Bergeraklah ke tempat yang lebih tinggi dan aman.
Pindahlah ke tempat yang tidak tergenang air dan lebih
tinggi, misalnya lantai dua atau bangunan bertingkat yang ada disekitar kita
untuk menjaga badan tetap kering.
6.
Ikuti terus informasi perkembangan banjir
Dengan mengikuti informasi perkembangan banjir, kita
dapat bersiap-siap untuk mengantisipasi dan menentukan langkah-langkah yang
harus dilakukan.
7.
Mengungsilah jika kondisi mengharuskan.
Apabila air semakin meninggi dan kondisi di
lingkungan dimana kita berada sudah tidak memungkinkan untuk bertahan, segera
mengungsi sebelum keadaan semakin parah, ikuti jalur evakuasi yang telah
ditentukan.
Ketika
banjir mulai surut dan akan kembali ke rumah, hal yang harus dilakukan setelah banjir adalah:
1.
Pastikan rumah kita memang sudah tidak tergenang air
lagi.
2.
Pastikan tidak ada binatang berbahaya yang dapat
menularkan penyakit.
3.
Bersihkan rumah dan isinya dengan obat pembersih.
4.
Pastikan semua instalasi listrik dalam keadaan aman,
tidak basah atau terendam air.
5.
Buanglah barang yang rusak, karena dapat menimbulkan
penyakit yang membahayakan.
6.
Jika kondisi kesehatan menurun, pergilah ke balai
pengobatan.
b.
Kebakaran
Kebakaran
adalah api yang tidak terkendali. Bencana kebakaran mengakibatkan hilangnya
nyawa, kerugian harta benda bahkan melumpuhkan perekonomian hingga
pemerintahan.
Sebab
terjadinya kebakaran di area pemukiman kebanyakan disebabkan oleh kecerobohan
manusia, untuk area hutan/lahan ada berbagai macam sebab, baik oleh faktor
manusia ataupun faktor alam.
Berikut
penyebab-penyebab kebakaran yang terjadi di area pemukiman:
1.
Instalasi listrik yang tidak baik.
2.
Penggunaan secara ceroboh alat penerangan tradisional
(lilin, lampu tempel, petromaks).
3.
Penggunaan kompor yang ceroboh.
4.
Membakar sampah sembarangan.
Sedangkan
untuk area Lahan/hutan, ada berbagai macam penyebab, yaitu:
1.
Panas
Dalam kebakaran hutan, unsur ini hanya berperan pada masa kemarau, terutama
kemarau panjang. Hampir diseluruh Indonesia musim Kemarau terjadi setiap tahun,
pada bulan-bulan tertentu yang dapat diperkirakan sebelumnya. Umumnya disepakati bahwa 90 % sumber api
yang mengakibatkan kebakaran hutan berasal dari manusia, sedangkan selebihnya
berasal dari alam.
2. Bahan Bakar
Bahan bakar merupakan faktor yang paling dominan sebagai penyebab kebakaran hutan. Bahan bakar alam kebakaran hutan/lahan yaitu:
a)
Hutan primer
b)
Area bekas
tebangan
c)
Areal tanaman
d)
Hutan gambut dan
e)
Ilalang.
Mengingat kerugian yang dapat disebabkan oleh kebakaran, berikut akan
dijelaskan apa saja yang harus dilakukan
untuk mencegah kebakaran baik di daerah pemukiman maupun lahan/hutan:
- Tempatkan alat penerang tradisional dan obat nyamuk bakar di tempat aman.
- Rawat dan gunakan kompor dengan cermat.
- Sediakan alat pemadam kebakaran disekitar rumah. Seperti: karung basah, handuk/selimut/kain tebal basah, dan pasir yang disimpan dalam pasir atau kantong.
- Apabila membakar lahan, pastikan menjaga dan tidak meninggalkan lahan selama proses pembakaran.
Walaupun sudah melakukan tindakan pencegahan, ada saat dimana kebakaran
tetap terjadi, pada saat itu hal-hal yang harus dilakukan adalah:
- Menghubungi pemadam kebakaran.
- Melakukan tindakan untuk mencegah penyebaran api seperti dengan menyiram air
- Jauhkan barang yang berpotensi menyebabkan api menjadi besar (bensin, minyak tanah, tiner atau tabung gas)
- Menggunakan masker atau handuk/kain basah di sekitar mulut dan hidung.
- Apabila terjebak di dalam ruangan, carilah jalan keluar dengan merangkak di bawah asap dan bernafas pendek-pendek.
- Selamatkan benda berharga yang mudah di bawa.
Sumber. http://www.kehutanan.org/2014/10/penyebab-dan-dampak-dari-kebakaran-hutan.html dan Tim Penyusun, 2008, Bertindak Cepat-Tepat Kenali dan Kurangi Resiko Bencana!, Palang Merah Indonesia – Palang Merah Pranci.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar