Pada
bulan 24 Juni 1859 di Solferino,
tepatnya sebelah utara Italia, prajurit Prancis dan Austria bertempur selama 16
jam dan melibatkan 320.000 prajurit. Pertempuran ini mengakibatkan 40.000 orang
meninggal dan terluka dalam medan perang.
Meskipun
pertempuran itu dimenangkan oleh Prancis, akan tetapi berakibat sangat
mengerikan dengan keadaaan ribuan orang tewas dan terluka tanpa pertolongan.
Jumlah ahli bedah sangat tidak mencukupi. Disana hanya terdapat empat orang
dokter hewan yang merawat seribu kuda dan seorang dokter untuk merawat seribu
orang. Sungguh jumlah yang sangat tidak sebanding dengan keseluruhan pasukan.
Saat
pertempuran berlangsung, Henry Dunant
(1828 – 1910), seorang pengusaha berkebangsaaan Swiss sedang dalam perjalanan
bisnis untuk menemui Kaisar Napoleon III. Menyaksikan pemandangan yang
mengerikan akibat petempuran membuat dia lupa aka pertemuanya dengan kaisar.
Foto Henry Dunant pada tahun 1855 |
Dunant
kemudan mengumpulkan orang-orang dari desa sekitar dan tinggal selama tiga hari
untuk merawat orang-orang yang terluka. Kata bijaksana “siamo tutti fratelli” (Kita semua bersaudara) membuka hati
sukarelawan yang melayani kawan maupun lawan tanpa membedakannya.
Sekembalinya
ke Swiss, bayangan tentang peperangan di Solferino membuat Dunant menulis dan
menerbitkan sebuah buku berjudul “Kenangan dari Solferino” (A Memory of Solferino) pada bulan November 1862. Buku
tersebut kemudian dikirimkan kepada keluarga-keluarga terkemuka Eropa, pimpinan
militer, politikus, dermawan, dan teman-temannya.
Buku
tersebut mngandung dua gagasan penting,
yaitu:
1. Usulan mendirikan
perhimpunan bantuan di setiap negara yag terdiri dari sukarelawan untuk merawat
orang yang terluka saat perang.
2. Usulan mempromosikan
kesepakatan internasional guna melindungi prajurit yang terluka dalam medan
perang dan orang-orang yang merawatnya serta memberikan status netral kepada
mereka.
Buku
karangan Dunant ini memberi pengaruh yang sangat berarti, sehingga tidak kurang dari satu
tahun, terbentuklah sebuah organisasi dunia yaitu Palang Merah.
Pendirian
ICRC
Pada
saat itu ada sebuah Perhimpunan Kesejahteraan Umum di Jenewa yang dipimpin oleh
seorang ahli hukum bernama Gustave
Moynier. Setelah membaca “Kenangan dari Solferino” Gustave mengundang
Dunant untuk membicarakan bukunya. Dari pertemuan tersebut dibentuklah Komite Lima yaitu Henry Dunant, Gustave
Moynier, Jendral Guillaume-Henri Dufour, Dr. Louis Appia, dan Dr. Theodore
Maunoir.
komite 5 |
Komite
tersebut bertemu pertama kalinya pada tanggal 17 Februari 1863. Pada awalnya mereka menamakan dirinya Komite
Internasional untuk Pertolongan Bagi yang Terluka dan berubah menjadi Komite
Internasional Palang Merah atau International Committe of the Red Cross (ICRC) pada tahun 1876. Dengan
demikian, tanpa memperhatikan perubahan nama di atas, ICRC didirikan pada hari
yang sama pada bulan Februari 1863.
Beberapa
bulan setelah pembentukan ICRC, komite lima bekerja sama dalam suatu aktifitas
yang mana mengantarkan mereka dalam sebuah konferensi internasional di Jenewa pada bulan Oktober 1863. Pertemuan
ini dihadiri 16 negara. Di konferensi
tersebut lambang palang merah di atas dasar putih yang merupakan kebalikan
dari bendera Swiss, diadopsi sebagai lambang untuk mengidentifikasikan satuan
kesehatan tentara dan selanjutnya
melindungi sukarelawan yang
memberikan pertolongan kepada prajurit yang terluka.
Pendirian
Perhimpunan Nasional yang pertama
Gagasan pertama Dunant untuk membentuk perhimpunan para sukarelawan di
setiap negara, telah menjadi kenyataan dengan dibentuknya beberapa perhimpunan
serupa di beberapa negara antara lain di Wurttemburg, Grand Duchy of Oldenburg,
Belgia dan Prusia. Negara lain yang turut membentuk perhimpunan antara lain
Denmark, Prancis, Itali, Macklenburg-schwerin, Spain, Hamburg, dan Hesse. Pada
waktu itu mereka disebut Komite Nasional atau Perhimpunan Pertolongan akan
tetapi kemudian dikenal sebagai Perhimpunan Nasional.
Sejarah Konvensi Jenewa (Konvensi Palang Merah)
Dukungan
pemerintah Swiss atas Palang Merah dibuktikan dengan dilaksanakannya konferensi diplomatik di Jenewa, 8 – 28
Agustus 1864. 16 negara dan 4 institusi donor mengirimkan wakilnya di
konferensi tersebut.
Sebagai
bahan diskusi, sebuah rancangan konvensi disiapkan Komite Internasional.
Rancangan tersebut dinamakan “Konvensi
Jenewa untuk memperbaiki kondisi tentara yang terluka di medan perang” dan
disetujui pada tanggal 22 Agustus 1864. Lahirlah HPI modern.
Konvensi ini mewujudkan ide Dunant yang kedua, yaitu
untuk memperbaiki situasi prajurit yang terluka di medan perang dan membuat
negara-negara memberikan status netral pada prajurit yang terluka dan
orang-orang yang merawatnya, yaitu personil kesehatan.
Lahirnya IFRC
Pada
akhir perang dunia pertama, sebagian besar daerah di Eropa sangat kacau. Pada
saat itu, Henry P. Davidson, selaku
Presiden Komite Palang Merah Amerika mengusulkan pada konferensi internasional
medis (April 1919, Cannes, Perancis) “untuk mefederasikan perhimpunan Palang
Merah dari berbagai negara menjadi sebuah organisasi setara dengan Liga
Bangsa-Bangsa, dalam hal peperangan dunia untuk memperbaiki kesehatan, mencegah
penyakit dan mengurangi penderitaan”
Liga
Perhimpunan Palang Merah (The League of Red Cross Societies) kemudian secara
formal terbentuk dengan markas besarnya di Paris oleh Perhimpunan Palang Merah
Perancis, Inggris, Itali, Jepang, dan Amerika Serikat pada tanggal 5 Mei 1919 dengan tujuan untuk
mempebaiki kesehatan pada negara-negara yang telah sangat menderita setelah
perang. Bagian penting dari kerja
Federasi adalah menyediakan dan mengkoordinasikan bantuan bagi korban bencana
alam dan epidemic. Markas Besar Liga Perhimpunan Palang Merah kemudia
berpindah ke Jenewa, Swiss pada 1939 hingga saat ini.
Pada
tahun 1983, nama Liga Perhimpunan Palang Merah diubah menjadi Liga Perhimpunan
Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (The League of Red Cross and Red Crescent
Societies) and pada tahun 1991, nama Liga Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah menjadi
Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC).
Komponen
Gerakan
Komponen
gerakan dalam menjalankan tugasnya sesuai dengan Prinsip Dasar Gerakan dan
mandate masing-masing sebagaimana disebut dalam Statua Gerakan.
Gerakan ini terdiri dari tiga komponen yaitu:
1. Komite
Internasional Palang Merah (ICRC).
2. Federasi
Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC).
3. Perhimpunan
Nasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah.
Sumber:
Manual Diseminasi Kepalangmerahan, Palang Merah
Indonesia, 2009
Dan website ICRC
Silahkan download buku A Memory of Solferino di sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar