Logo IFRC |
Henry Pomeroy Davidson (Sumber: en.wikipedia.org) |
Federasi Internasional dibetuk pertama kali pada 1919 pasca
Perang Dunia I dengan nama Liga Perhimpunan Palang Merah. Prakarsa pembentukan
Liga Palang Merah ini berasal dari Henry P Davidson, ketua Komite Bantuan
Perang dari Palang Merah Amerika yang tergugah hatinya menyaksikan penderitaan
akibat perang yang meluas seperti epidemi.
Lima perhimpunan nasional menjadi anggota pertama Liga Palang
Merah adalah Palang Merah Amerika, Palang Merah Inggris, Palang Merah Jepang,
Palang Merah Perancis, dan Palang Merah Jerman. Liga Palang Merah menyadari
perlunya ketersediaan sumber daya yang terkoordinasi untuk memberikan bantuan
kemanusiaan di bidang kesehatan masyarakat dan bantuan korban bencana alam di
masa damai.
Pada 1983 Liga Palang Merah berubah nama menjadi Liga
Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah dan kemudian pada 1991 berubah
nama kembali menjadi Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Buan
Sabit Merah hingga saat ini. Awalnya Markas Besar Federasi berada di Paris,
tetapi pada 1935 berpindah ke Jenewa hingga sekarang.
Markas Besar Federasi dipimpin oleh seorng sekretaris
jenderal yang dibantu sejumah staf dari berbagai negara lain. Saat ini,
Federasi Internasional memliliki anggota 186 Perhimpunan Nasional dari 186
negara, dimana satu negara hanya boleh mendirikan satu perhimpunan nasional
palang merah atau bulan sabit merah.
IFRC memberikan bantuan kepada korban erupsi Gunung Merapi di Magelang pada 2010 (Sumber: www.ifrc.org) |
Sesuai Anggaran Dasarnya, Federasi Internasional berfungsi
sebagai badan koordinasi antar Perhimpunan Nasional. Bilamana terjadi bencana
alam berskala besar di suatu negaa, Federasi mengkoordinasikan bantuan
internasional dari berbagai Perhimpunan Nasional untuk melaksanakan operasi
bantuan kemanusiaan. Selain itu, Federasi juga mengkoordinasikan bantuan
kemanusissn konflik yang berada di luar wilayah pertikaian. Di Indonesia,
delegasi Federasi Internasional beroperasi sejak 1998 dan bertugas
mengkoordinasikan bantuan internasional dalam program-program bantuan di berbagai
bencana. Federasi juga memberikan dukungan bagi kemajuan PMI di bidang
kesiapsiagaan bencana, kesehatan masyarakt, penguatan kapasitas organisasi PMI,
dan promosi nilai-nilai kemanusiaan. Salah satu operasi bantuan kemanusiaan
terbesar yang dikoordinasikan oleh Federasi Internasional di Indonesia adalah
dalam bencaran gempa dan Tsunami di Aceh tahun 2004, yang melibatkan lebih dari
30 Perhimpunan Nasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah dari seluruh dunia.
Strategi 2020
Dalam sidang umumnya yang ke-17 di Nairobi, Kenya, bulan
November 2010, Federasi Internasional mengesahkan berlakunya Strategi 2020
sebagai arahan strategis bagi kegiatan Federasi dan seluruh Perhimpunan
Nasional anggotanya hingga 10 tahun ke depan.
Strategi 2020 terdiri atas tiga tujuan strategis yakni:
- Menyelamatkan hidup dan memperkuat pemulihan dari bencana dan krisis;
- Mendorong kehidupan yang lebih aman dan sehat, serta menyediakan bantuan lebih baik bagi kaum yang termarginalkan; serta
- Mempromosikan inklusi (penyertaan) sosial dan berkontribusi terhadap perdamaian.
Strategi ini mampu dicapai melalui tiga faktor pendukung,
yaitu berfungsinya Federasi Internasional sebagai sekretariat yang efektif,
diterapkannya diplomasi kemanusiaan dalam upaya mencegah dan mengurangi
kerentanan di dunia, serta terwujudnya Perhimpunan Nasional yang kuat.
Sumber:
PMI. Gerakan Palang Merah & Bulan Sabit Merah Internasional.