Rabu, 16 September 2015

70 Tahun Mengabdi untuk Kemanusiaan dan Kemerdekaan





      Dari Judul dan gambar di atas, dapat dilihat bahwa postingan kali ini dalam rangka memperingati HUT PMI yang ke-70 tahun. Ya, umur yang sama dengan kemerdekaan Indonesia, itulah mengapa tema HUT PMI kali ini adalah "Mengabdi untuk Kemanusiaan dan Kemerdekaan".

      Seperti yang dikatakan oleh Wakil Ketua Umum PMI, Prof. DR. Ir. Ginandjar Kartasasmita, “Dengan tema ini, PMI mengajak masyarakat untuk ingat kembali organisasi PMI yang merupakan bagian penting dari Indonesia”.

      Karena sebelum diresmikan pada 17 September 1945, dr. RCL Senduk dan dr. Bahder Djohan mengupayakan agar Palang Merah Indonesia dapat berdiri secara resmi, namun upaya tersebut ditentang oleh pemerintah kolonial Belanda dan Jepang.
       
"Berdirinya Palang Merah Indonesia juga melalui perjuangan, sama seperti Indonesia."

 Berikut sejarah perkembangan PMI dari tahun ke tahun:

sumber

 

  • 21 Oktober 1873
Pemerintah kolonial Belanda mendirikan organisasi Palang Merah di Indonesia dengan nama Het Nederland-Indiche Rode Kruis (NIRK) yang kemudian namannya menjadi Nederlands Rode Kruiz Afdelinbg Indie (NERKAI).
  • 1932 dan 1940
Pada 1932 timbul semangat untuk mendirikan Palang Merah Indonesia (PMI) yang dipelopori oleh dr. RCL. Senduk dan dr. Bahder Djohan. Kemudian, proposal pendirian diajukan pada kongres NERKAI (1940), namun ditolak. Pada saat penjajahan Jepang, proposal itu kembali diajukan, namun tetap ditolak.
  • 3 September 1945
Pada 3 September 1945 Presiden Soekarno memerintahkan kepada Menteri Kesehatan dr. Buntaran Martoatmodjo untuk membentuk suatu Badan Palang Merah Nasional untuk menunjukan kepada dunia internasional bahwa keberadaan Negara Indonesia adalah suatu fakta nyata setelah proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.
  • 5 September 1945
Pada 5 September 1945, dr. buntaran membentuk Panitia Lima yang terdiri dari dr. R. Mochtar, dr. Bahder Johan, dr. Joehana, Dr. Marjuki dan dr. Sitanala, untuk mempersiapkan pembentukan Palang Merah di Indonesia.
  • 17 September 1945
Tepat pada tanggal 17 September 1945 terbentuklah Pengurus Besar Palang Merah Indonesia (PMI) dengan ketua pertama, Drs. Mohammad Hatta.
  • 16 Januari 1950
Di dalam satu negara hanya ada satu perhimpunan nasional, maka Pemerintah Belanda membubarkan NERKAI dan menyerahkan asetnya kepada PMI. Pihak NERKAI diwakili oleh dr. B. Van Trich sedangkan dari PMI diwakili oleh dr. Bahder Djohan
  • 1950 dan 1963
PMI terus melakukan pemberian bantuan hingga akhirnya Pemerintah Republik Indonesia Serikat mengeluarkan Keppres No. 25 tanggal 16 Januari 1950 dan dikuatkan dengan Keppres No. 246 tanggal 29 November 1963. Pemerintah Indonesia mengakui keberadaan PMI.
Adapun tugas utama PMI berdasarkan Keppres RIS No. 25 tahun 1950 dan Keppres RI No. 246 tahun 1963 adalah untuk memberikan bantuan pertama pada korban bencana alam dan korban perang sesuai dengan isi Konvensi Jenewa 1949.
  • 1950
Secara Internasional, keberadaan PMI diakui oleh Komite Palang Merah Internasional (ICRC) pada 15 Juni 1950. Setelah itu, PMI diterima menjadi anggota Perhimpunan Nasional ke-68 oleh Liga Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (Liga) yang sekarang disebut Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) pada Oktober 1950.
  • Saat ini
Saat ini, PMI telah berdiri di 33 Provinsi, 371 Kabupaten/Kota dan 2.654 Kecamatan (data per-Maret 2010). PMI mempunyai hampir 1,5 juta sukarelawan yang siap melakukan pelayanan.

      Dan sekarang, untuk memperingati 70 tahun PMI, banyak kegiatan menarik yang diselenggarakan oleh PMI Pusat, salah satunya adalah membuka pameran 70 tahun PMI di Museum Nasional Indonesia. Menyajikan foto-foto dan benda bersejarah yang menggambarkan perkembangan PMI dari masa pendiriannya (1945) hingga saat ini (2015).
      
      Pameran ini akan ditata berdasarkan timeline sejarah, dimulai masa awal yaitu masa pendirian yang merupakan masa paling monumental yaitu 1945 s.d. 1950, kemudian masa perkembangan 1951-1970 dan selanjutnya masa pengabdian dan kemajuan hingga tahun 2015.

      Benda-benda bersejarah yang diperlihatkan di antaranya mesin pengolah darah, botol untuk mengambil darah, tandu evakuasi, pakaian relawan zaman dahulu, dan sebagainya. Ada juga miniatur relawan PMI di lokasi bencana dan miniatur kendaraan PMI dari masa ke masa.

Beberapa kegiatan dalam rangka memperingati #70tahunPMI. sumber

      Tentunya, KSR PMI Unit Markas PMI Kota Palangka Raya juga turut memeriahkan HUT PMI dengan beberapa kegiatan yang dimeriahkan oleh anak-anak PMR, seperti Bazar, Video PMR, Pentas Seni, dan juga Mading 3D pada Sabtu, 19 September 2015.

      Akhirnya, mari kita meriahkan HUT PMI yang ke-70 Tahun dengan meramaikan media Sosial kita menggunakan Hashtag #70TahunPMI dan mengganti Display Picture kita. Mari Kita rayakan HUT PMI dengan sukacita! Salam Relawan !!!



Sumber Artikel:
Sumber 1
Sumber 2